The 6th BUAF mengundang Aiza Maslan dari Universiti Sains Malaysia untuk menjadi narasumber di hari pertama. Menariknya, Aiza menyampaikan haji dan isu pandemi dalam tataran sejarah. Secara gamblang Aiza Maslan mengungkap penelitian warisan sejarah haji di Malaysia. “Berbagai prospek dan tantangan yang harus dihadapi oleh orang-orang Melayu termasuk Indonesia ketika melaksanakan haji di saat adanya wabah kolera tempo dulu, tetapi hal tersebut tidaklah menjadi tantangan untuk tetap berangkat ke Baitullah”, demikian paparnya.
Tidak kalah menarik, Muhammad Iqbal dari UIN Antasari Banjarmasin sebagai narasumber kedua menyampaikan materi tentang agama, sains, dan klaim kebenaran pasca krisis Covid-19.
“Ada banyak distorsi dalam hubungan antara sains dan Islam selama masa pandemi dan keduanya memiliki peran masing-masing di wilayahnya dalam penanganan kasus Covid-19”, kata Iqbal.
“Dalam praktik sosial, pertanyaannya bukan mana yang paling benar di antara agama (Islam) dan sains, tapi apa kontribusi keduanya dalam memberikan solusi bagi persoalan yang dihadapi masyarakat” tambahnya.
Atas kedua materi tersebut, para peserta sangat bersemangat dan mengundang antusias yang tinggi. Materi keduanya benar-benar mengguncang rasa penasaran untuk bertanya. Ada banyak pertanyaan dari para peserta kepada narasumber. Pertanyaan dilontarkan dengan Bahasa Inggris dan juga Indonesia. BUAF benar-benar menjadi ajang bagi mahasiswa untuk unjuk gigi. (admin)